"Tren Baru Janggut Kacang Di Jepang"
Jepang memang terkenal dengan kebiasaan yang unik dan nyeleneh. Kali ini
di Negeri Sakura tengah dihebohkan dengan trend janggut kacang.
Menariknya tak hanya pria saja yang menggunakan janggut, namun para
wanita dan anak-anak ternyata juga tak ikut ketinggalan memamerkan
janggut kacang mereka.
Kacang yang digunakan untuk membuat janggut ini adalah jenis azuki. Kacang ini menyerupai kacang merah yang berfungsi sebagai isian kue dorayaki ataupun kue mochi. Dalam proses pembuatan janggut ini, kacang azuki yang telah dikumpulkan kemudian direkatkan dengan lem sehingga membentuk janggut yang melintang dari kuping hingga kumis.
Janggut kacang ini pertama kali diciptakan oleh Takao Sakai, seorang alumnus jurusan seni, Universitas Tokyo. Kala itu ia membuat sebuah proyek documentary yang menampilkan 1600 partisipan memakai janggut kacang. Proyek dokumentari ini kemudian disumbangkan ke berbagai yayasan amal seperti korban gempa atau organisasi yang mencegah kekerasan dalam rumah tangga.
Berkat tujuannya yang mulia, kini semakin banyak orang-orang Jepang yang turut bergabung dengan komunitas janggut kacang ini. Mereka menamakan dirinya dengan sebutan Azurer yang terinspirasi dari nama kacang azuki. Kini sudah ada 1,7 juta Azurers yang bergabung di Jepang dan akan terus bertambah lagi hingga ke mancanegara.
Kacang azuki sendiri saat ini juga tak hanya digunakan untuk janggut saja, melainkan bisa disulap menjadi tudung rambut, pita maupun hiasan kuku. Namun yang pasti hasil kreasi kacang azuki ini nantinya akan tetap masuk yayasan amal untuk disumbangkan kepada orang-orang yang tak beruntung di Jepang.
Kacang yang digunakan untuk membuat janggut ini adalah jenis azuki. Kacang ini menyerupai kacang merah yang berfungsi sebagai isian kue dorayaki ataupun kue mochi. Dalam proses pembuatan janggut ini, kacang azuki yang telah dikumpulkan kemudian direkatkan dengan lem sehingga membentuk janggut yang melintang dari kuping hingga kumis.
Janggut kacang ini pertama kali diciptakan oleh Takao Sakai, seorang alumnus jurusan seni, Universitas Tokyo. Kala itu ia membuat sebuah proyek documentary yang menampilkan 1600 partisipan memakai janggut kacang. Proyek dokumentari ini kemudian disumbangkan ke berbagai yayasan amal seperti korban gempa atau organisasi yang mencegah kekerasan dalam rumah tangga.
Berkat tujuannya yang mulia, kini semakin banyak orang-orang Jepang yang turut bergabung dengan komunitas janggut kacang ini. Mereka menamakan dirinya dengan sebutan Azurer yang terinspirasi dari nama kacang azuki. Kini sudah ada 1,7 juta Azurers yang bergabung di Jepang dan akan terus bertambah lagi hingga ke mancanegara.
Kacang azuki sendiri saat ini juga tak hanya digunakan untuk janggut saja, melainkan bisa disulap menjadi tudung rambut, pita maupun hiasan kuku. Namun yang pasti hasil kreasi kacang azuki ini nantinya akan tetap masuk yayasan amal untuk disumbangkan kepada orang-orang yang tak beruntung di Jepang.